Ketika ditanya kenapa hasil test langsung dikirim ke Peduli Lindungi, yang akhirnya merugikan WH. Eva langsung menjelaskan prosedur yang dilakukan oleh Klinik Trinity Medika, serta mengklaim jika alat test yang digunakannya sudah sesuai dengan standar Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Jadi seperti ini pak, memang prosedurnya ketika kami sudah mengetahui hasil test, paling lama 15 sampai 30 menit harus segera kami kirimkan laporannya. Untuk prosedur pemeriksaan sendiri sudah sesuai dengan SOP kok pak, ini hasilnya sudah jelas kok positif (setelah melihat alat hasil test WH yang dipegangnya). Alat yang kami gunakan juga sudah sesuai dengan standar Dinkes, jadi kalau untuk merubah status di Aplikasi Peduli Lindungi kami tidak bisa, karena kami melaporkan hasil yang sesuai dengan yang kami lakukan,” jelas Eva.
Saat ditanyakan kenapa hasilnya bisa berbeda dengan klinik lain, Eva mengatakan bahwa alat test dan cairan yang digunakan mungkin berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau alat test yang kita gunakan sudah jelas hasilnya pak. Kami tidak tau klinik lain menggunakan alat apa, saya juga harus melihat hasilnya, kalau hanya dari foto saja itu kurang kuat. Selain alat test dan cairan yang digunakan, juga cara pengambilan sample melalui hidung harus benar, karena kalau kurang dalam atau hanya masuk sedikit saja ke hidung itu pasti hasilnya negatif, soalnya keberadaan virus itu dibagian dalamnya. Ini yang sebenarnya harus dipahami dalam SOP pengambilan cairan dalam hidung, karena ada yang kurang mengerti juga,” ucap Eva di Klinik Trinity Medika Bungur, Kamis (3/1/2022) Malam.
Eva menambahkan, bahwa virus Omicron ini memang cepat menyebar dan cepat juga sembuhnya hanya dalam dua hari saja. Status di Peduli Lindungi juga akan berubah/hilang dalam waktu 1×24 jam untuk Swab Antigen dan 3×24 jam untuk PCR.
“Kejadian ini juga merupakan kasus yang pertama kali terjadi di kita, jadi saya juga tidak paham kenapa bisa seperti itu,” akunya.
Peristiwa tersebut tentunya dapat menjadi perhatian masyarakat dalam memilih klinik untuk melakukan test Swab Antigen. Pasalnya, alat test dan cairan yang digunakan bisa berbeda-beda atau tidak sama antar klinik lainnya.
Tentunya ini menjadi kekhawatiran sendiri di tengah masyarskat, karena masyarakat sendiri tidak mengetahui standar alat dan ciaran yang harus digunakan oleh klinik kesehatan untuk melakukan test Antigen.
Hingga berita ini ditayangkan, status Peduli Lindungi dari WH masih belum berubah dengan keterangan “positif”.
Dari peristiwa tersebut, masyarakat disarankan agar lebih berhati-hati memilih klinik untuk lakukan test, serta jadikan pelajaran dan penilaian sendiri terkait alat test yang digunakan apakah sesuai standar pemerintah atau hanya permainan dari oknum yang ingin mengambil keuntungan semata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2