Tantangan Masa Depan KAHMI, dan Menepis Otokritik Setingkat di Atas Kelompok Arisan

Senin, 17 Januari 2022 - 06:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bukankah insan akademis yang paling awal disebut dalam tujuan yang diperjuangkan HMI? Oleh karenanya, boleh jadi bahwa aktivitas akademik yang menjadi tumpuan utama tidak saja HMI tetapi juga KAHMI.

Di beberapa tempat, termasuk Jayapura telah berdiri megah Graha Insan Cita. Ini juga yang akan segera wujud, di KAHMI majelis daerah Gowa. Dimana HMI-KAHMI sementara membangun sebuah masjid yang namanya untuk saat ini Masjid HMI-KAHMI.

Berdiri di atas lahan wakaf seluas 800 meter. Kawasan yang tak seberapa luas, namun justru dapat dijadikan sebuah kesempatan untuk mewujudkan wisma, dan kantor HMI-KAHMI yang akan diikhtiarkan untuk menjadi bagian dari aktivitas memperjuangkan masyarakat cita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Paling tidak, selalu saya ulangi bahwa ini menjawab otokritik Puang Jusuf Kalla bahwa KAHMI seringkat di atas kelompok arisan.

Baca Juga :  Politik Suci Pelayanan Sabam Sirait Bagi Kemanusiaan, Demokrasi, Dan Keadilan Sosial Untuk Indonesia Raya

Dua hal yang dapat dijadikan sebagai metode knowledge based society. Pertama open access, dan mulai menggunakan knowledge management sebagai bagian dari tata kelola organisasi. Betapa memerlukan waktu yang tak lama, mendengarkan laporan pertanggungjawaban dalam rangkaian musyawarah. Namun semuanya tidak dapat ditemukan dalam bentuk digital.

Ada masalah dalam pengarsipan. Bahkan utilitas paling dasar dari sebuah organisasi, justru tidak tersedia, laman web. Maklumat dan aktivitas organisasi hanya sesekali tersedia di laman media sosial. Inipun tidak dijadikan sebagai “tambang” data. Hanya terunggah sesekali dan sporadis.

Informasi organisasi dan juga dengan segala atribut yang melingkupinya, secara ideal harus tersedia dalam bentuk akses terbuka. Tersimpan dengan rapi, kapanpun dan dimanapun dapat digunakan oleh siapa saja. Sekaligus menjadi kekayaan data yang akan tersimpan hingga ke masa depan.

Baca Juga :  Wajibkah Ketua MK Anwar Usman Mundur Setelah Menikah Dengan Adik Presiden Jokowi?

Kita tidak perlu membayangkan bagaimana presiden Amerika Serikat yang membangun perpustakaan sebagai pengarsiapan seluruh memori yang dilaksanakan dalam masa jabatan yang dalam satu periode empat tahun.

Langkah kecil saja bahwa semua pidato ataupun pandangan dan juga rilis media yang dikeluarkan KAHMI dapat disimpan dalam eprint atau bentuk repository lainnya.

Ini dapat dikumpulkan sekaligus disunting untuk menjadi sebuah kumpulan gagasan, dan juga sebuah maklumat yang dapat digunakan pelbagai kalangan lebih luas.

Kembali lagi, otokritik Puang JK terkait dengan setingkat di atas kelompok arisan perlu dijawab. Anggota presidium diantaranya justru bukanlah sekadar alumni HMI saja. Tetapi bahkan dengan genggama fungsional tertinggi dalam jabatan dosen, guru besar.

Baca Juga :  Dialah Sosok Anas Urbaningrum, Habis Gelap Terbitlah Terang Untuk Indonesia Maju

Begitu pula di Makassar, ketuanya adalah guru besar. Dengan segudang pengalaman birokrasi. Tetapi ini tidaklah cukup, kalau tidak ditopang oleh team work yang solid dan langkah yang sama untuk semakin mendekatkan cita-cita HMI mewujudkan masyarakat cita.

Termasuk diperlukan spirit muda. Bukan yang muda yang korup. Tetapi kemudaan dalam arti memahami kondisi kekinian untuk memungkinkan gerakan-gerakan organisasi yang terlaksana dengan terstuktur, sistematis, dan masif. Sekali lagi, jangan pernah lagi organisasi dikelola setingkat lebih tinggi di atas kelompok arisan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Ismail Suardi Wekke
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Pemuda Gereja Diharapkan Membudayakan Baca Buku
Makna Natal & Cinta yang Tulus Senator Nelson Wenda Bagi Anak-Anak Terpingirkan
Jadilah Garam dan Terang
Forum Rakyat Indonesia Unggul: Refleksi Akhir Tahun 2024, Mengurai Benang Kusut Problematika & Meraih Masa Depan Indonesia Unggul 2045
Peran Pemerintah sebagai Solusi atas Konflik di Kabupaten Lani Jaya
Bahtera Penjual Angin: Humor Gus Dur Mencubit HMI
Mengapa Yesus Lahir di Dunia
Politik dan Natal di Tanah Papua

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:32 WIB

Nahas Satu Unit Mobil Boks, di Ternate Terbalik 

Selasa, 21 Januari 2025 - 09:34 WIB

Merawat Kebersamaan Untuk Berbagi Kebaikan, Milad Perdana IKA Fakultas Hukum Unkhair 

Senin, 20 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gunung Lewotobi Kembali Muntahkan Abu Vulkanik, 7 Desa Waspada Banjir Lahar

Senin, 20 Januari 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Tidore Terima Penghargaan Daerah Pelopor Transformasi Digital

Senin, 20 Januari 2025 - 13:18 WIB

PT. Wanatiara Persada Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Program Insentif Nakes

Senin, 20 Januari 2025 - 12:02 WIB

Pedagang Keluhkan, Sampah dan Drainase di Pasar Barito Ternate

Minggu, 19 Januari 2025 - 16:05 WIB

Mahalnya Harga Sewa Lapak, Pedagang Pasar Barito Ternate Terbebani

Minggu, 19 Januari 2025 - 11:57 WIB

Tanggapan Komunitas Law Fighters terhadap Putusan Tipikor 300 Triliun, Et Ipsa Scientia Potestas 

Berita Terbaru

Daerah

Nahas Satu Unit Mobil Boks, di Ternate Terbalik 

Selasa, 21 Jan 2025 - 13:32 WIB