Dikatakannya, kalau di Kesehatan itu ada juga yang namanya Makanan Pendamping ASI atau makanan tambahan yang diberikan. Hal ini di desa juga dianggarkan dan dibantu oleh Dana Desa untuk penanganan stunting ini.
“Stunting ini kalau di anak sebenarnya kita sudah tidak bisa mencegah ketika dia sudah Stunting, kita intervensi saja supaya dia bisa keluar dari Stunting kalau mau cegah anak-anak ini berarti kita harus cegah lebih awal dari ibunya, usahakan ibu ini hamil dengan kondisi yang baik sehingga dia melahirkan anak-anak juga dengan kondisi yang baik tapi ketika ibu hamilnya gizi buruk berati anak-anak yang beresiko Stunting juga besar,” ujarnya.
Lanjut Suryati, dirinya juga menjelaskan untuk data terakhir Bumil di Sula ini cukup banyak. Bumil yang dengan kategori kekurangan energi ini besar dan akan beresiko juga untuk melahirkan generasi-generasi stunting. “Langkahnya itu kita benahi dan edukasi di Bumil ini untuk memperbaiki gizinya sejak dini,”ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Target kita untuk tahun 2024 itu ada di 14 persen, berdasarkan data SGI Sula sekarang berada di presentasi angka 27 persen. Data ini yang dipakai karena data SGI ini akurat dia survei di semua Desa.
“Kalau di SGI kita di angka 27 persen insha allah kita akan berusaha turun sesuai angka yang dianjurkan di angka 14 persen, di tahun 2024 itu harus bisa mencapai itu. Jadi kita menggenjot ini biar dia bisa turun dan ini dia bertahap,”tutupnya.(DI/Saf)
Penulis | : Saf |
Editor | : |
Sumber | : Suryati Abdullah |
Halaman : 1 2