DETIKINDONESIA.CO.ID, SIKKA – Fransiskus Roberto Diogo mengatakan sudah bersama masyarakat Desa Nangahale sejak 5 tahun lalu dan tengah secara maksimal mewujudnyatakan harapan warga. Meski iapun mohon maaf dalam cita-citanya yang tinggi untuk masyarakat desa Nangahale belum maksimal dilakukan sebab berbagai kendala yang dihadapi.
“Kita sudah bersama-sama lima tahun yang lalu, saya sudah memberikan apa yang menjadi kemampuan saya secara maksimal. Kita sudah bangun pasar, ini juga berdampak pada perputaran ekonomi rumah tangga, khususnya keluarga besar di Nangahale ini. Juga pemasang meteran air melalui program kami, sehingga mungkin bisa terbantu dari segi pelayanan air bersih,” ungkap Robi Idong saat menggelar Tatap Muka bersama warga Desa Nangahale. Kamis, 10/10/2024.
Meski tengah membantu warga secara maksimal, namun bagi Robi Idong merasa masih begitu kurang, termasuk pembangunan Masjid Baitushoddiq yang belum selesai hingga saat ini pun dengan kebijakannya tengah memberi bantuan untuk pembangunan Masjid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya kemudian berfikir bahwa bangunan masjid merupakan bangunan besar yang bisa dilanjutkan kedepan. Termasuk mesjid yang disebelah barat (Masjid An-Nur, red). Semua itu saya usahakan untuk keluarga besar Nangahale,” kata Robi Idong yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Sikka dengan segala upaya menyentuh harapan warga.
Kemudian, sempat diupayakannya pembangunan penahan gelombang waktu lalu bermaksud ketika rob airnya tidak masuk hingga ke daratan pemukiman warga.
“Kemarin pada saat kejadian, saya sebagai Bupati bisa mengeluarkan kebijakan menggunakan biaya tak terduga (BTT) untuk pembangunan itu. Tapi, ada kendala teknis berupa keragu-raguan dari pelaksana. Mereka takut melaksanakan, fikir takut masuk penjara yang sehingga membuat mereka tidak nyaman. Tapi perintah itu sudah saya lakukan dan sesuai ketentuan,” terang Robi.
Terhadap kebijakan yang dilakukannya (Robi Idong, red) sejak itu, yang oleh pelaksana tidak mengindahkan lantaran takut ia meyakini sudah berada dalam panduan teknis yang benar. Dimana kewajiban kepala daerah melindungi rakyatnya jika terjadi bencana.
“Apabila terjadi bencana, kepala daerah harus melindungi rakyatnya. Dianggaran pemerintah daerah itu ada dana cadangan yang namanya BTT. Sehingga dalam keadaan darurat bupati bisa perintahkan kerjakan untuk melindungi rakyatnya. Tapi, ada kendala teknis sehingga mereka (pelaksana, red) meninggalkan yang mungkin karena takut.” jelas Robi Idong.
Robi pun mengakui, diakhir masa jabatannya waktu itu, sudah melakukan pembenahan kaitan dengan hal teknis untuk menjawabi kebutuhan mendesak seperti bencana alam.
“Kami sudah buat SOP yang baik sebelum saya akhiri masa jabatan saat itu. Kedepannya kalau ada persoalan itu bisa diselesaikan karena sudah ada standar operasional prosedurnya,” tutur Robi.
Ia pun berujar hal yang belum terselesaikan di Desa Nangahale akan menjadi prioritas utama jika mendapat dukungan dari masyarakat dan terpilih kembali.
“Menjadi catatan dan ingatan saya apa bila masyarakat desa Nangahale masih memberikan dukungan dan kita terpilih lagi untuk memimpin Sikka. Maka hal yang pertama yang saya ingat itu pada periode kedua adalah pembangunan kolam labu singgah kapal perahu sehingga kapal perahu para nelayan bisa aman dari badai gelombang,” lanjut Robi.
Untuk pendidikan seperti beasiswa akan lebih diperluas peruntukannya, dimana semata-mata agar warga masyarakat Kabupaten Sikka berkesempatan sekolah setinggi-tingginya. Sementara, mengenai kesehatan, termasuk kartu Sikka Sehat (KSS) Robi Idong tetap Optimis lanjutkan.
Sementara, calon Wakil Bupati Sikka, Martinus Wodon mengaku terlalu dekat dengan masyarakat Desa Nangahale sebeb dengan pengalam dan disiplin ilmu yang dimiliki sebagai ahli pariwisata ia pun merupakan manager hotel See Word Club sering berkunjung ke Desa Nangahale dan membawa tamu yang hendak bepergian ke beberapa tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Sikka.
“Kami selalu pakai perahu orang Nangahale seperti Om Juldiha dan beberapa perahu lainnya kalau mau ke Permaan, Koja Doi, pangabatang dan lainnya,” ujar Martin Wodon mengakui.
Dengan bekal keahlian dalam pariwisata ia berkomitmen untuk membantu Robi Idong mengembangkan pariwisata yang ada di Maumere.
Bagi dia, pengembangan pariwisata sangat penting untuk menunjang pendapatan daerah (PAD) yang tentunya akan berdampak untuk masyarakat.
Dengan Robi Idong, melalui Paket Romantis ia akan membantu perjalanan roda pemerintahan dan mendorong upaya-upaya besar yang sangat berimbas pada pemenuhan hak-hak dasar warga masyarakat Kabupaten Sikka.
“Saya akan menggunakan segala kempuan dalam keahlian saya untuk mendongkrak PAD Kabupaten Sikka ini, termasuk kami akan memberikan lapangan pekerjaan yang cukup untuk masyarakat, terkhusus untuk masyarakat Desa Nangahale,” ujar Martin.
Sementara, Katong pada kesempatan yang sama menyampaikan semoga Paket Romantis terpilih dan menjabat hingga lima tahun kedepan.
“Setelah kita mendengar, mudah-mudahan apa yang telah disampaikan tadi Romantis hari ini hingga tanggal 27 November hingga lima tahun yang akan datang,” ujar Katong mengapresiasi setelah mendengar penjelasan langsung dari Robi Idong.
Dikesempatan yang sama, Rasmadi, warga Nangahale mengapresiasi kerja nyata Robi Idong di periode sebelumnya. Ia bahkan mengakui mengetahui betul sosok pemimpin Sikka yang berani mengambil resiko demi kemaslahatan warga ini. Ia pun berharap Robi Idong terpilih kembali dan meraup suara di Desa Nangahale lebih besar dibanding periode sebelumnya.
“Terima kasih kami ucapkan sebanyak-banyaknya kepada Bapa (Robi Idong, Red), semoga bisa terpilih kembali dan meraih suara seperti sebelumnya di Nangahale,” tutur Rasmadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : FAIDIN |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : |