Taufik Madjid Untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Maluku Utara

Minggu, 21 Juli 2024 - 17:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Alsaba S. Igobula, SM.,MM. (Alumni Pascasarjana Universitas Islam Malang)

Perbincangan mengenai desa hingga saat ini terus digelorakan. Hampir mayoritas elemen sepakat bahwa desa merupakan pusat pembangunan nasional. Dalam diskursus kekinian, desa tidak lagi dipandang sebagai entitas yang subordinat dari kota, tetapi ia telah menjelma menjadi arena yang setara dengan kota. Artinya, desa tidak lagi diposisikan sebagai penyanggah atau penyumbang keberlanjutan kehidupan untuk orang-orang yang ada di kota, tetapi telah menjadi pusat kehidupan yang menerangi semesta peradaban, baik di desa maupun di kota.

Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah memberi afirmasi untuk menciptakan kedaulatan desa atau local self government. Desa diberi mandat untuk menata dan mengelolah sumber dayanya sendiri. Aliran fiskal (dana desa) dari negara ke desa diharapkan mempercepat agenda kemandarian desa itu. Namun di tengah gemuruh pembangunan desa tersebut, nampaknya masih ada keraguan dari sebagian kalangan mengenai upaya untuk menegakkan kedaulatan desa. Mereka menganggap desa belum mempunyai ekosistem yang memadai dalam menjalankan mandat kedaulatan. Hal ini memantik aneka persoalan; bagiamana membangun desa? sosok pemimpin seperti apa yang dibutuhkan untuk kemajuan desa khusunya di Maluku Utara?

Taufik Madjid dan Desa

Mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa di Maluku Utara sebanyak 1103 desa. Jumlah ini memberi gambaran tersendiri bahwa kawasan Maluku Utara didominasi oleh kawasan perdesaan. Selain itu, mayoritas penduduk Maluku Utara berprofesi sebagai petani, nelayan, dan aneka pekerjaan yang identik dengan kehidupan di desa. Namun desa tidak sekadar memberi keuntungan ekonomis, lebih dari itu, desa merupakan arena di mana kohesi sosial dibentuk dan dirawat. Nilai-nilai ini merupakan identitas yang melekat pada desa-desa di Maluku Utara.

Selain sumber daya alam yang melimpah, kohesi sosial merupakan aset berharga untuk menopang kedaulatan desa. Hal itu dapat diwujudkan jika dituntun oleh pemimpin yang memiliki komitmen dan berpihak pada pembangunan desa.

Baca Juga :  Politik Golkar: Geneologi Partai Pemenang dan Modernis Dunia

Taufik Madjid adalah putra terbaik Maluku Utara yang telah terbukti sebagai sosok yang mampu memimpin dengan visi dan integritas yang dibutuhkan untuk mewujudkan kemajuan desa-desa di Maluku Utara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : ALSABA IGOBULA
Editor : MUFIK
Sumber :

Berita Terkait

Hancurkan Mafia Pertamina: Moment of Truth Prabowo, Erick Thohir?
Buka Puasa Bersama: Makna dan Tradisi
Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi
Mata Uang Dunia
Berita Acara Sumpah (BAS) Firdaus dan Razman Dibekukan Pengadilan Tinggi, Apa Pelajaran Bagi Advokat Lain?
Pesan Ketum di Rakernas, Partai Golkar Solid
Kongkriet! Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Rakernas
Menteri Bahlil Cermat

Berita Terkait

Sabtu, 29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Bupati Sragen Bantu Lansia Pindah dari Rumah Nyaris Roboh ke Hunian yang Lebih Aman

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:15 WIB

Bupati Sragen Sambut Hangat 350 Pemudik Gratis dari Jakarta

Kamis, 27 Maret 2025 - 10:29 WIB

Bupati Sragen Dukung Green House Melon Jadi Wisata Edukasi dan Petik Buah

Rabu, 26 Maret 2025 - 11:03 WIB

Bupati Sragen Serahkan 391 Paket Sembako untuk Warga Terdampak TPA Tanggan

Berita Terbaru

MALUKU

Perayaan HUT Ke-92 AMGPM, Ini Harapan Bupati Ozan

Sabtu, 29 Mar 2025 - 19:03 WIB