DETIKINDONESIA.CO.ID, NAMROLE – Safitri Malik Soulisa Bupati Buru Selatan mengancam mencopot Kepala Puskesmas yang kurang perduli terhadap penanganan stunting di Buru Selatan.
Hal itu disampaikan oleh Bupati saat membuka Aksi 7 Review Tahunan Konvergensi Stunting di Tingkat Kabupaten Buru Selatan, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Buru Selatan, berlangsung di Penginapan Denis Namrole, Kamis, (9/02/2023).
Hadir pada acara tersebut Bupati Safitri Malik Soulisa, Wakil Bupati Gerseon Eliaser Selsily, Staf Dinas Kesehatan, Polres Bursel dan sejumlah pimpinan OPD lingkungan Pemda Bursel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau tim datanya khususnya Kapus-Kapus yang tidak mau tahu, ada yang dua sampai 7 bulan masukan datanya, jangan marah. Karena 3 bulan yang lalu saya rapat dengan semua Kapus, saya hanya ingin melihat keseriusan mereka untuk menangani masalah stunting,” ujar Bupati..
Kata Bupati, seorang ASN (birokrasi) namun tidak patuh dan tidak loyal terhadap perintah atasan sebut Bupati segera di mutasi.
“Kita segera mutasi. Saya ingin supaya agar ada rolling juga,” tandas Bupati.
Kata Bupati lanjut, hal (mutasi) itu tidak ada pilihan dan tidak bisa di tolerir, harus dilakukan jika ada Kapus yang tidak serius menangani persoalan stunting di Buru Selatan.
“Karena yang saya lihat, rasa kepedulian terhadap permasalahan yang dialami oleh anak-anak kurang adanya kepedulian sekali,” ungkap Bupati.
Sebelumnya pada sambutannya dia menyampaikan bahwa, berdasarkan keputusan Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) bernomor 440/77 tahun 2022 tentang, tim percepatan penurunan stunting di Bursel, dimana sudah 7 aksi yang di selenggarakan Pemda Bursel melalui Dinas Kesehatan Kabupaten setempat.
Bupati menjelaskan, ke-7 aksi tersebut diantaranya, aksi analisis situasi, kegiatan dan peraturan Bupati tentang peran desa, rembuk stunting, pembinaan kader pembangunan manusia (KMP), sistim management data, pengukuran dan publikasi stunting dan terakhir aksi review kinerja tahunan konvergensi stunting.
Dijelaskan, percepatan penurunan stunting sudah 7 kali dilaksankan Pemda Bursel termasuk hari ini dilakukan untuk dapat mengevaluasi kegiatan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi Vertikal yang berada di lingkup Pemda Bursel.
Menurutnya, review kerja tahun yang dilaksanakan ini adalah, penilaian terhadap kinerja pelaksanaan program percepatan penurunan stunting selama 1 tahun berjalan,
“hal ini dilakukan tujuannya untuk dapat membandingkan rencana dan realisasi target kinerja penyerapan anggaran dan waktu penyelesaian,” jelas Bupati.
Lanjutnya, intervensi percepatan pencegahan dan penurunan stunting pada sektor kesehatan berkontribusi sebesar 30 persen dan intervensi spesifik diantaranya 11 indikator layanan kesehatan.
“Sedangkan pada sektor non kesehatan berkontribusi sebesar 70 persen,” pungkas Safitri Malik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : M. Fiqram |
Sumber | : Bipolo News |