Hal serupa dikatakan Alam, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Musi Rawas mengatakan, bahwa dirinya bersama teman-teman akan terus mengawal kasus ini. Apabila pihak kepolisian tidak mampu menyelesaikan perkara yang sudah jelas diduga pelaku pornografi, maka Kapolres Musi Rawas, khususnya bidang PPA dianggap gagal menjalankan fungsi dan tugasnya.
“Ada apa mereka tidak berani mengungkap perkara yang sudah jelas itu perbuatan pornografi, dan mengapa dibiarkan terduga pelaku NW ini. Apakah sudah main mata, atau Mapolres takut mengungkapmya karena terduga pelaku ini Anggota DPRD,” tanya Mahasiswa Fisipol Universitas Musi Rawas.
Alam menambahkan, bahwa apabila dalam waktu satu minggu masih tidak ada kelanjutan terkait perkara pornografi ini, maka dirinya akan membawa massa lebih banyak lagi ke Mapolres Muratara, dan akan melakukan aksi di Mapolda Sumatera Selatan untuk mengungkap kasus yang dinilai Mapolres Muratara tidak mampu mengungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra melalui Wakapolres Muratara, Kompol Victor Edward Tondais mengatakan permohonan maaf atas tidak hadirnya Kapolres, mengingat beliau ada pekerjaan di luar daerah. Dan perihal perkara oknum NW, dirinya berjanji akan serius menanginya dan akan segera gelar perkara secepatnya.
“Setelah aksi ini, saya akan memanggil anggota saya untuk gelar perkara, serta mengungkap perkara NW ini. Saya berjanji akan serius menangani perkara ini sembil menunggu Kapolres kembali lagi ke Muratara,” janji Wakapolres Muratara.
Penulis | : Khoiril |
Editor | : Michael |
Sumber | : |
Halaman : 1 2