Oleh: Helmy Abud Bamatraf – Direktur Riset Pasifik Resources
Sejak purna dari tugas negara menjadu Menteri Luar Negeri (Menlu) RI di pemerintahan sebelumnya, nama Retno Marsudi terus tersorot baik di lingkup nasional maupun internasional. Retno Marsudi adalah sosok yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terutama sejak ia menjabat sebagai Menlu pada tahun 2014 lalu. Ia tercatat sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan Menlu di Indonesia, sebuah pencapaian yang mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Retno memegang jabatan ini selama dua periode berturut-turut, yakni dari 2014 hingga 2024, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sebagai Menlu perempuan pertama di Indonesia, Retno Marsudi berhasil meraih berbagai prestasi. Pada tahun 2017, ia menerima penghargaan sebagai agen perubahan dalam bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). Selain itu, ia dipercaya oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sebagai salah satu juru perdamaian untuk isu Palestina. Tak hanya itu, berbagai penghargaan lain, baik nasional maupun internasional, turut menghiasi perjalanan kariernya.
Dengan powernya yang tangguh itu, Retno terus menyuarakan isu yang tengah meresahkan dunia, satu diantaranya menyuarakan pembelaan terhadp kejahatan genosida yang menimpa Palestina dimana hal tersebut sesuai dengan pesan kemanusiaan yang juga amanat bangsa untuk mendukung kemerdekaan negara yang sedang digempur habis-habisan oleh Israel itu. Selain itu Retno Marsudi juga selalu memperhatikan WNI yang berada di berbagai negara, dan mengulurkan tangan kepada mereka di saat mara bahaya itu melanda. Aktif dan peduli menjadi nama tengah Retno Marsudi sebagai anak negeri, Menlu RI, perempuan dan manusia.
Berakhirnya masa pemerintahan Joko Widodo yang digantikan oleh Prabowo Subianto pada tahun 2024 juga menandai berakhirnya masa jabatan Retno Marsudi sebagai Menlu. Tidak lagi dilibatkan dnegan urusan negara, nama Retno Marsudi masih kerap mewarnai berbagai bidang di tanah air maupun di luar negeri.
Meski demikian, Retno terus melanjutkan kiprahnya. Ya, tidak diminta untuk melanjutkan lewat kabinet, bukan berarti jalannya sudah berarti, karena dia masih aktif di berbagai bidang dan memperlihatkan prestasinya sekaligus pengabdiannya sebagai anak bangsa lewat berbagai bidang. Kali ini dia bergerak dengan memegang lima jabatan strategis setelah tidak lagi menjadi Menlu:
1. ๐๐ญ๐ฎ๐ฌ๐๐ง ๐๐ก๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ฌ ๐๐๐ค๐ซ๐๐ญ๐๐ซ๐ข๐ฌ ๐๐๐ง๐๐๐ซ๐๐ฅ ๐๐๐ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐ซ๐ฎ๐ฌ๐๐ง ๐๐ข๐ซ
Retno Marsudi ditunjuk sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air oleh Antonio Guterres pada 13 September 2024, menjadikannya orang Indonesia pertama yang mengemban tugas ini. Jabatan ini diberikan sebelum masa jabatannya sebagai Menlu resmi berakhir pada 20 Oktober 2024.
2. ๐๐จ๐ฆ๐ข๐ฌ๐๐ซ๐ข๐ฌ ๐๐ง๐๐๐ฉ๐๐ง๐๐๐ง ๐๐ ๐๐ฎ๐ง๐๐๐ฆ๐๐๐ข๐ค ๐๐๐ค
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya