DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Kasus persidangan yang menyeret mantan Kakanwil DKI Jakarta, Jaya dengan PT. Salve Veritate kembali di gelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pada Senin, 28 November 2022.
Persidangan kali ini kuasa hukum dari Jaya menghadirkan 3 (tiga) saksi ahli dalam ruang sidang, diantaranya Saksi Ahli Tata Usaha Negara, Saksi Ahli Perdata, dan Saksi Ahli Pidana. Pada keterangan saksi ahli, Majelis Hakim tidak memiliki kewajiban mutlak untuk menggunakan keterangan dari para saksi ahli tersebut, melainkan menjadi bahan pertimbangan dalam memutus suatu perkara nanti.
Persidangan tersebut juga dihadiri oleh kuasa hukum dari terdakwa mantan Kakanwil DKI Jakarta dan kuasa hukum dari Abdul Halim yang telah menjadi tersangka saat ini. Dalam keterangannya pada Konferensi Pers dengan para kuasa hukum di tempat yang berbeda, kuasa hukum dari Abdul Halim mengatakan bahwa dirinya sedang melakukan proses pengajuan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bagi kliennya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami telah melakukan langkah untuk pengajuan SP3 dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk diberikan kepada Mabes Polri agar segera menerbitkan SP3 tersebut kepada Pak Abdul Halim, karena hingga kini belum ada bukti kuat yg cukup memberatkan beliau, justru beliau memiliki bukti bahwa tanah yang letaknya di Persil 7 merupakan miliknya berdasarkan peta awal lokasi tersebut,” ungkap Kuasa Hukum Abdul Halim di Kantor JW Group, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2022) sore.
Sementara kuasa hukum dari Jaya menerangkan bahwa para saksi ahli yang dihadirkan di persidangan menjelaskan berdasarkan keahliannya yang dinilai keteranganmya tidak memberatkan pada tersangka Jaya.
Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2 Selanjutnya