“Saya sepakat dengan pemerintah yang melihat adanya potensi besar pada salah satu aset negara itu. Makanya penataan dan pengembangan yang dilakukan Kementerian PUPR harus didukung,” tegasnya.
Yang terpenting, pesan LaNyalla, revitalisasi budaya harus disesuaikan dengan fungsi kota sehingga akan menjadi daya tarik pada sektor wisata.
“Konsep revitalisasi arahnya adalah pelestarian benda-benda bersejarah peninggalan masa lalu, kemudian dimanfaatkan untuk destinasi wisata. Artinya tetap memperhatikan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemugaran kawasan Benteng Pendem Ngawi seluas kurang lebih 42.181 meter persegi (m2) ditargetkan selesai pada Januari 2023. Anggaran bersumber dari APBN Tahun 2020-2023 (multiyears contract) dengan nilai kontrak Rp 113,7 miliar.
Terdapat 13 bangunan yang direstorasi, antara lain barak tentara, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, baston, dan gerbang. Juga dilakukan penataan kawasan dengan membangun jalan/akses, drainase, pedestrian, jembatan, dan lansekap.
Selain itu dibangun fasilitas tambahan seperti deep wheel, power house, toilet, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dan sarana prasarana air bersih.
“Saya minta, setelah selesai penataan, Pemkab Ngawi dan Provinsi Jawa Timur aktif menjaga dan memelihara bangunan cagar budaya. Sehingga dampak ekonominya berkelanjutan. Perlu juga nanti mencari terobosan baru agar angka kunjungan wisata semakin tinggi, misalnya dengan event-event atau agenda lainnya,” paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2