Menurut Johanes Bofra, rekam jejak figur
Komjen Paulus Waterpauw yang baru pensiun dan dilantik menjadi Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan di Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum lama ini oleh Mendagri Tito Karvanian ini kami menilai tidaklah tepat bila dibandingkan dengan sosok figur Prof. Dr. Drs. Agustinus Fatem, MT yang mempunyai latarbelakang pendidikan yang mumpuni terutama dibidang Sumber Daya Manusia bahwa pernah menjadi Rektor Universitas Cendrawasih. Otomatis lebih menguasai karakteristik masyarakat lebih dekat ketimbang seorang Militer yang dimasa tugas berpindah-pindah tugas saat menjalankan dinas menjaga Kamtibmas hingga masuk purnawirawan Polri.
” Untuk itu, kami selaku pemuda berharap kepada Kemendagri, agar kedepan dapat lebih jeli mempertimbangkan aspirasi para pemuda di Sorong Raya, karena masa jabatan Pj Gubernur nanti berjalan selama 2 tahun lebih, dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Pilkada serentak 2024 mendatang dan menjalankan roda pembangunan yang ada dapat berjalan sesuai amanah dan aspirasi masyarakat, ” harap Johanis.
Hal senada juga disampaikan oleh Natex Yewen bahwa menolak seorang penjabat Gubernur dari latar belakang Militer, sebab seandainya figur Mantan Kapolda Paulus Waterpauw ditunjuk oleh Kemendagri otomatis masyarakat telah mengetahui rekam jejak beliau pada saat menjabat sebagai Kapolda beberapa tahun silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Saya juga sependapat dengan rekan saya bahwa ada figur orang asli papua yang siap dan memenuhi syarat untuk mengisi jabatan Gubernur nanti tanpa harus Kemendagri tunjuk orang lain dari latarbelakang Militer, ” ungkap Natex Yewen. (ci)
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2