DETIKINDONESIA.CO.ID, TIDORE – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan melakukan kegiatan Evaluasi TPPS per Kecamatan se Kota Tidore Kepulauan, berdasarkan jadwal, kegiatan evaluasi tersebut berlangsung dua hari yaitu di Kecamatan Oba dan Oba Selatan, kemudian dilanjutkan pada Kamis (3/10/2024) di Kecamatan Oba Utara dan Oba Tengah.
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain saat hadir mengkoordinir kegiatan evaluasi di Kantor Camat Oba dan Oba Selatan tersebut menyampaikan, kegiatan ini adalah tindaklanjut dari rapat koordinasi TPPS tingkat kecamatan se Kota Tidore Kepulauan, yang diawali dari daratan Oba, kemudian di Pulau Tidore sesuai jadwal telah ditentukan.
”Hari ini ada dua agenda, yaitu di Kecamatan Oba Selatan dan Kecamatan Oba, sebagai koordinator, saya akan menyampaikan beberapa arahan pimpinan, terkait dengan percepatan penurunan stunting, ini membutuhkan kerja kolaborasi, perlu ditindaklanjuti karena pada tahun 2023 isu stunting di Kota Tidore Kepulauan cukup luar biasa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui komitmen zero stunting Kota Tidore Kepulauan kata Taher, harus terus memerlukan evaluasi di lapangan, ini menjadi tanggungjawab semua, agar strategi dan skema yang akan dilakukan pada tahun 2024-2025 bisa dijalankan mulai dari sekarang, dengan mengajak para Camat, Lurah dan Kepala Desa untuk turut serta mengambil peran.
Sementara Sekretaris Dinas P2KBP3A Kota Tidore Kepulauan Sukma Albanjar menyampaikan, pada evaluasi TPPS kali ini, ada pemaparan data angka prevalensi stunting di Kecamatan Oba dan Oba Selatan, data yang dipresentasikan merupakan data survey tahun 2023-2024, data tersebut akan terus mengalami perkembangan.
”Data angka prevalensi stunting di Kota Tidore Kepulauan memang bervariasi dari Desa satu ke Desa yang lain, ada yang turun, ada pula sasarannya masih cukup tinggi, untuk itu di akhir tahun 2024 ini, kita berharap target yang dicapai akan semakin baik, karena menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) kita naik, sementara menurut data e-PPGBM kita turun,” ujarnya.
Sementara realita yang ditemui di lapangan kata Sukma, khususnya di Kecamatan Oba Selatan, angka Prevalensi Stunting memang benar-benar turun, mudah-mudahan segala intervensi yang ditemui dan dilaksanakan bisa berdampak lebih baik kedepannya. Meskipun data presentasi yang dipaparkan belum sepenuhnya mengangkat permasalahan stunting, seperti infrastruktur pendukung yang dibutuhkan.
Hadir dalam rapat evaluasi, Sekretaris Dinas PUPR Kota Tidore Kepulauan Kamaria Fabanyo, Sekretaris Dinas Pertanian Kota Tidore Kepukauan, Kasi Gizi pada Dinas Kesehatan Kota Tidore Salma M. Saleh, Penyuluh Sosial pada Dinas Sosial Kota Tidore Kepulauan Mursalin Arsyad, Teknik Tata Bangunan Bidang Perumahan PUPR Kota Tidore Kepulauan M. Zaerin, Perwakilan Bapperida, Perwakilan Diknas, Camat, Kepala Desa, Kapus, Kader Posyandu dan Bidan Desa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : RRI.CO.ID |