“Selama 15 tahun menjadi Duta Besar Singapura untuk Indonesia pada periode 1995-2000 dilanjutkan periode 2012-2022, beliau telah memberikan banyak peran penting bagi peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura. Kita harap penempatan beliau di Australia juga bisa semakin meningkatkan hubungan baik antara Indonesia, Singapura, dan juga Australia. Khususnya dalam menjaga stabilitas di Laut Natuna, sehingga jangan sampai menimbulkan ketegangan yang bisa membuat dunia bergejolak. Sebagai negara yang bertetangga di Laut Natuna, Indonesia dan Singapura memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut tetap aman dan damai, tidak terpengaruh provokasi dari pihak manapun,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, pada saat H.E Mr. Anil Kumar Nayar menjabat sebagai Duta Besar Singapura untuk Indonesia, nilai investasi Singapura ke Indonesia secara umum terus mengalami peningkatan. Dari 4,9 miliar USD pada tahun 2012 menjadi 9,3 miliar USD pada tahun 2021. Hingga kuartal pertama tahun 2022, nilai investasi Singapura sudah mencapai 3,8 miliar USD.
“Sejak tahun 2010 hingga kuartal pertama tahun 2022, Singapura merupakan investor terbesar bagi Indonesia, kecuali pada tahun 2013 menduduki peringkat 2. Berkat peran beliau jugalah, Indonesia dan Singapura akhirnya berhasil menandatangani nota kesepahaman Perjanjian Ekstradisi pada 25 Januari 2022, menjadi langkah maju bagi hubungan bilateral kedua negara. Berbagai legacy yang ditinggalkan olehnya harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan oleh penggantinya,” pungkas Bamsoet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : Tim |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2