Wanita ISIS Paksa Bocah Laki-laki Di Suriah untuk Menghamili Mereka

Sabtu, 25 Februari 2023 - 15:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, CAMP AL HAWL – Para wanita dari kelompok Islamic State atau ISIS yang ditahan di kamp-kamp tahanan Suriah telah memaksa beberapa anak laki-laki belasan tahun untuk menghamili mereka.

Bocah-bocah di bawah umur itu dijadikan budak seks untuk membantu meningkatkan populasi “khilafah” ISIS.

Daily Beast pada Jumat (24/2/2023) melaporkan praktik itu dengan mengutip pejabat Pasukan Pertahanan Suriah (SDF), faksi oposisi anti-pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut pejabat SDF yang tidak disebutkan namanya, setidaknya 10 anak laki-laki di Camp al-Hawl di Suriah timur laut diwajibkan untuk melakukan hubungan seksual dengan puluhan wanita.

Pemerintah Suriah telah menahan sekitar 8.000 wanita dan anak-anak yang berafiliasi dengan ISIS sejak kekalahan kelompok teroris tersebut pada tahun 2019. Para anggota laki-laki dewasa ISIS ditahan di kamp terpisah.

Baca Juga :  Fundraising Dinner untuk Korban Perang Ukraina di Westin Jakarta

“Kami dipaksa berhubungan seks dengan wanita ISIS, untuk menghamili mereka,” kata dua remaja yang diidentifikasi sebagai Ahmet (13) dan Hamid (14) kepada seorang penjaga di Camp al-Hawl.

“Bisakah Anda mengeluarkan kami dari sini?” tanya salah satu anak laki-laki yang dipaksa berhubungan seks dengan delapan wanita ISIS hanya dalam beberapa hari.

Pasukan keamanan setempat, yang dikutip Daily Beast, membenarkan bahwa remaja laki-laki di Camp al-Roj, juga di timur laut Suriah, telah mengalami eksploitasi serupa.

Bahkan, salah satu anak laki-laki itu pingsan dan dirawat di rumah sakit setelah diberi zat mirip Viagra untuk membuatnya tampil prima.

Para ibu di Camp al-Roj, yang berusaha melindungi putra mereka dari perbudakan seksual, telah memohon otoritas kamp untuk memindahkan putra mereka ke pusat rehabilitasi.

Baca Juga :  Kabar Baik Dari BUMN, PT.Krakatau Steel (Persero) Lunasi Utang Kepada Commerzbank AG Sebesar USD216 Juta

Pejabat pertahanan Suriah baru-baru ini mengadopsi kebijakan memindahkan anak laki-laki yang telah mencapai pubertas ke fasilitas rehabilitasi tersebut, di mana mereka menerima konseling anti-ekstremisme dan dipersiapkan untuk reintegrasi ke dalam masyarakat.

Namun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam kebijakan tersebut minggu lalu, menyebutnya “melanggar hukum” dan meyakini bahwa mereka “dihilangkan secara paksa” atau dijual.

Banyak wanita ISIS telah menolak repatriasi ke negara asal mereka untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Lainnya, seperti “pengantin ISIS” Shamima Begum asal Inggris, dicabut kewarganegaraannya dan dilarang kembali ke negaranya.

Pejabat SDF mengatakan banyak wanita hamil di kamp, meskipun pemerintah Damaskus tidak mengetahui jumlah pastinya. Beberapa melahirkan secara rahasia dengan harapan meningkatkan populasi ISIS, yang mereka yakini akan dibangun kembali ketika laki-laki mereka tiba untuk mengeluarkan mereka dari kamp.

Baca Juga :  BREAKING NEWS: Selamat Jalan Guru Bangsa dan Tokoh Pers Azyumardi Azra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Fiqram
Sumber : Sindonews

Berita Terkait

Tak Setuju Gencatan Senjata, Menteri di Israel Ancam Gulingkan Netanyahu
Donald Trump Ingin Pindahkan Sebagian Warga Gaza ke Indonesia
Hamas Belum Kirim Daftar Sandera, Israel Ancam Batal Gencatan Senjata
Israel dan Hamas Resmi Gencatan Senjata Mulai 19 Januari
Erdogan Ajak Negara-Negara Muslim Bersatu Hentikan Israel
Israel Akan Kirim Serangan Balasan Usai Digempur Rudal Balistik Iran
Benny Wenda Desak Solidaritas untuk Papua Barat di Forum Pasifik, PM Papua Nugini: Indonesia Punya Hak Penuh Atas Papua Barat
Breaking News: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh di Iran

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:24 WIB

Kunker ke Sumut, Menko Bidang Pangan Zhulhas Sebut Tebu Disini Kurus Seperti Kena Penyakit Stunting

Rabu, 22 Januari 2025 - 12:32 WIB

Ungkap Alasan Belum Tahan Hasto, KPK: Dia Kooperatif

Rabu, 22 Januari 2025 - 12:21 WIB

1.500 Personel Gabungan Bongkar Pagar Laut di Tangerang Hari Ini

Rabu, 22 Januari 2025 - 12:05 WIB

Mantan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto dan AHY Kompak Tak Tahu Soal SHGB Pagar Laut saat Menjabat

Rabu, 22 Januari 2025 - 11:57 WIB

Pembongkaran Pagar Laut Harus Diapresiasi dan Dikawal Demi Menjaga Muruah NKRI dan Program Asta Cita Prabowo-Gibran

Selasa, 21 Januari 2025 - 23:18 WIB

Awas Tertipu dengan LPK Ilegal, Idam: Pamerintah harus Ambil Tindakan Tegas

Senin, 20 Januari 2025 - 18:22 WIB

Citra Positif 100 Hari Pemerintahan Prabowo Capai Rekor Tertinggi dalam Sejarah, Tody Ardianysah Ucapkan Selamat

Senin, 20 Januari 2025 - 15:35 WIB

Presiden Prabowo Minta Maaf Belum Semua Anak Bisa Nikmati Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kota Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025)

Nasional

Ungkap Alasan Belum Tahan Hasto, KPK: Dia Kooperatif

Rabu, 22 Jan 2025 - 12:32 WIB