DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Terkait warga Desa Perkebunan Bandar Telu, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang resah dan kesal atas tercemarnya aliran air anak sungai yang diduga limbah hasil pengolahan kelapa sawit (PKS) dari PT LSM.
Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) Kabupaten Langkat yang diketahui mendapat permohonan dampingan dari warga Desa Perkebunan Bandar Telu, Meidi Kembaren selaku ketua HMKI menegaskan, akan menyurati Kantor PT LSM yang berlokasi kota Medan terkait tanggung jawab sosial mereka kepada masyarakat.
Pihak PT LSM tidak perlu berdebat tentang pencemaran limbah PKS tersebut, baiknya PT LSM menjalankan kewajiban Social Responsibilit kepada masyarakat sesuai amanat UU No 40 Tahun 2007.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Namun, jika surat teguran yang akan kita layangkan nanrinya tidak di tanggapi, HMKI akan unjuk rasa di depan Kantor PT LSM yang berlokasi Jalan Ahmad Yani no 2 Medan,” ucap Ketua HMKI Langkat, kepada Detik Indonesia, pada Jumat (26/5/2023) sore.
Ditempat terpisah, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Langkat, saat di konfirmasi Detik Indonesia terkait kunjungannya ke PT Lonsum, pada Kamis (25/5) kemarin, Rajianto mengatakan, y ada hal kebocoran. “Y ada kebocoran limbah,” ujarnya melalui via WhatsApp.
Disinggung awak media terkait tindaklajut dinas LH, dan adakah sangsi yang diberikan dinas kepada PT Lonsum terkait dugaan kesengajaan pembuangan limbah ke aliran sungai, serta tidak hadirnya dinas LH ke warga yang resah ?.
Rajianto terkesan bungkam menerangkan sangsi tersebut. “Km langsung ke tempat kebocoran, dan mengambil air sampel ke 3 titik koordinat, nanti kalau sudah ad hasilnya baru dibacakan ama warga,”terangnya.
Lanjut Meidi Kembaren mengatakan, terkait kunjungan dinas Lingkungn Hidup Kabupaten Langkat ke PT LSM terkesan membingungkan dan penuh tanda tanya. Pasalnya aliran anak sungai yang diduga tercemar dampak limbah PT LSM terjadi pada 12 Mei 2023 lalu, namun pada Kamis 25 Mei meraka baru ambil sampel air.
“Bagaimana kita bisa tau, kalau air sempel yang diambil itu dari kebocoran dan benar-benar air limbah ?. Sementara, yang hadir disitu hanya pihak pabrik dan perwakilan dari dinas LH saja, tanpa adanya warga yang menyaksikan,” tutup Meidi.
Dugaan Pencemaran Lingkungan
Sebelumnya, warga Desa Perkebunan Bandar Telu, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang resah dan kesal atas tercemarnya aliran air sungai yang diduga limbah hasil pengolahan kelapa sawit (PKS) dari PT LSM.
“Akibat tercemar, air anak sungai menjadi keruh dan tak bisa lagi dimanfaatkan warga, padahal sungai tersebut sering digunakan anak-anak untuk mandi,” ucap Ilham Sitepu (37) kepada Detik Indonesia saat ditemui di lokasi Desa Desa Perkebunan Bandar Telu, pada Rabu (25/5/2023) siang.
Dikatakan Ilham, warna air sungai berubah menjadi merah kehitaman dan berbau, selain membahayakan kesehatan warga setempat, limbah tersebut merusak biota di sungai.
Disinggung terkait informasi adanya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Langkat yang melakukan kunjung ke PT LSM, ia mengetahui. “Tau bang, kalau dinas terkait hari ini lakukan kunjungan ke PT Lonsum, namun mereka tidak ada kunjungi warga dari adanya dampak tersebut,” ujar Ilham.
Menurut informasi yang dirangkum dari vidio yang dikirimkan warga kepada awak media ini, seorang warga mengambil air sungai yang diduga sudah bercampur limbah hasil dari pengolahan kelapa sawit, dan dalam vidio tersebut, seorang pria mengatakan. “Tercemar, ini air sempelnya,”ujar pria dalam vidio yang berdurasi 13 detik, 12 Mei 2023.
Tidak hanya itu, menurut vidio lain yang disampaikan, terlihat aliran air anak sungai berwarna merah kehitaman diduga dampak dari pembuangan limbah pengolahan kelapa sawit PT LSM.
Dimana dalam vidio yang berdurasi satu menit tiga pulu tujuh detik (1.37), seorang pria yang mengunakan topi dan singlet warna putih mengatakan, “kalau siang aku sering mandi dibawah sana,” ujar pria yang menggunakan celana ponggol (pendek).
Dan dalam vidio yang berdurasi 1.37 detik itu juga, terdengar suara ucapan “Kami sudah dua kali kepabrik itu, macam monyet kami diluar, yang masuk keplor, bolomanteki, kades, udah, tak tau kita apa yang dibicarakan, kemungkinan pagi buangnya.” terang vidio durasi 1.37, yang berkisar tiga orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : MUFIK |
Sumber | : |