“Setelah kembali ke daerah, setidaknya ada sesuatu yang bisa kami bawa, baik dalam bentuk dukungan moral maupun strategi advokasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Harapan terhadap Dukungan Pemerintah dan Tokoh Lokal
Kuburan Alm. Boki Fatima (Makiano Post/Detik Indonesia)
“Setelah kembali ke daerah, setidaknya ada sesuatu yang bisa kami bawa, baik dalam bentuk dukungan moral maupun strategi advokasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Harapan terhadap Dukungan Pemerintah dan Tokoh Lokal
Sebagai bentuk konkret, Mursal meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan dan tokoh-tokoh di Maluku Utara untuk ikut serta dalam perjuangan ini. Menurutnya, pengakuan Boki Fatimah sebagai Pahlawan Nasional bukan hanya kebanggaan bagi Bacan, tetapi juga bagi sejarah pers Indonesia secara keseluruhan.
“Kami berharap Pemda Halsel dan tokoh-tokoh Maluku Utara ikut serta dalam perjuangan ini. Jangan sampai tokoh seberpengaruh Boki Fatimah terlupakan dalam sejarah pers nasional,” tegasnya.
Boki Fatimah, Jurnalis yang Terlupakan
Boki Fatimah, atau dikenal juga sebagai Prinses Van Kasiruta, dimakamkan di Bukit Borero, Desa Amasing Kota, Kecamatan Bacan. Sayangnya, kisahnya sebagai seorang yang berkontribusi dalam dunia jurnalistik nyaris tak terdokumentasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagian besar masyarakat hanya mengenalnya sebagai istri Tirto Adhi Soerjo. Padahal, perannya jauh lebih besar—bukan hanya sebagai pendamping, tetapi juga sebagai penyokong utama yang memungkinkan suaminya membangun pers di Indonesia.
Dengan semakin menguatnya dukungan dari berbagai pihak, usulan ini diharapkan segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat. Jika disahkan, Boki Fatimah akan menjadi simbol kebangkitan jurnalisme di Indonesia, sekaligus mengangkat kembali warisan Kesultanan Bacan dalam sejarah nasional.
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : MAKIANOPOST |
Halaman : 1 2