DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Webinar Satu Data Indonesia dengan tema Membangun Kapabilitas Data Science di Instansi Pemerintah.
Sebagai salah satu arahan Presiden Jokowi dalam mendukung pemulihan nasional melalui kebijakan berbasis data, di acara pencanangan pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020, Presiden menyebutkan bahwa data merupakan jenis kekayaan baru, dan lebih berharga dari minyak.
Oktorialdi, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Koordinator Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat, Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan bahwa diperlukan data scientist atau talenta digital yang mumpuni dan berkompeten, karena SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi unsur operasional yang sangat krusial dalam tata kelola data. Namun sayangnya saat ini SDM yang tersedia tidak sebanding dengan demand yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan dalam asesmen Satu Data Indonesia yang dilakukan pada November 2021, ditemukan bahwa SDM atau talenta digital menjadi salah satu aspek yang paling tertinggal.
Menurut data Kemenkominfo, Indonesia saat ini butuh 600 ribu talenta digital per tahun, sedangkan universitas baru mampu memenuhi 100-200 ribu per tahun. Di sisi lain menurut data BPS 2019, hanya 0,7% ASN (Aparatur Sipil Negara) saja yang merupakan fungsional stastisi dan prakom dari 953 ribu ASN.
Dalam dinamika digitalisasi yang saat ini semakin banyak dijalankan di berbagai wilayah, data telah menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung berjalannya proses bisnis digital. Dorongan atas terjadinya transformasi digital otomatis mendorong peningkatan volume data secara sangat signifikan, hingga diproyeksikan mengalami kenaikan 75 kali lipat lebih besar pada 2024, dari jumlah data pada tahun 2010 yang hanya berukuran 2 zettabytes.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Redaksi |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : Suarametro |
Halaman : 1 2 Selanjutnya