“Advokasi yang sudah saya lakukan dalam mengenalkan pakaian adat yaitu pada tahun 2019 saya dan rekan saya sesama pecinta seni dan budaya di Kota Pariaman membentuk sebuah sanggar seni yang dimana sangar ini bertujuan untuk mewadahi para remaja dan anak-anak yang memiliki minat dan bakat dan keinginan dibidang seni dan budaya secara gratis tanpa dipungut biaya,” papar mahasiswi yang juga seorang penari, guru, dan model muse.
Wella memperkenalkan dan mengajarkan anak-anak dan remaja mulai dari tarian, musik, dan bidang kebudayaan lainnya termasuk pakaian adat tradisional dengan membuat kerajinan suntiang ketek.
“Alhamdulillah kegiatan hingga kini lancar dan support orangtua sangat baik karena ini merupakan kegiatan yang positif,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wella berpesan untuk generasi muda bahwa kebudayaan merupakan identitas bangsa, maka dari itu mesti dijaga dan dilestarikan agar tidak lekang dimakan zaman.
“Semua agar anak cucu kita nanti tetap bisa menikmati, kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” tutupnya.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2