“Budaya dan pariwisata di Kalimantan Selatan harus dilestarikan dan diperkenalkan sejak dini, khususnya kepada pelajar yang menjadi dasar pembelajaran di sekolah. Diharapkan masyarakat dapat melestarikan budaya khas Kalsel secara turun-temurun dan diterapkan. Meskipun zaman sudah modern, tapi tidak mengurangi jati diri kebudayaan sendiri,” tutur gadis kelahiran Marabahan, 24 September 1999.
Menurut Wynda yang bekerja sebagai Staff Keuangan RS Khusus Bedah Banjarmasin, masyarakat juga harus lebih peka terhadap potensi wisata dan kelestarian lingkungan sekitar, guna membantu tetap terjaganya keindahan dan kebersihan pada sektor pariwisata. Tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan yang berkunjung tidak perlu khawatir akan penyebaran virus.
“Adapula yang harus masyarakat ketahui mengenai wisata alam yaitu Geopark. Geopark merupakan warisan geologi yang berisi edukasi 3 diversity yaitu Geosite, Biosite dan Culture Site. Geopark sebagai magnet wisata harus melibatkan peran masyarakat dalam memelihara dan menjaga keunikan bebatuan tanpa merusak alam,” papar gadis cantik yang hobinya travelling, menari, dan bernyanyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara khusus dirinya mengajak, sebagai generasi muda sudah seharusnya kita bangga akan kekayaan alam serta mempelajari dan mendalami budaya Kalimantan Selatan. Turut melestarikan budaya sebagai bentuk Nasionalisme kepada Tanah Air.
“Generasi muda sebagai agen perubahan menjadi generasi pembaharu ke arah yang lebih baik, menginspirasi dan berinovasi. Mulai dari berpikir, memulai dari hal kecil, dan bertindak secara nyata,” tandasnya dengan penuh semangat.
Penulis | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2