DETIKINDONESIA.CO.ID, MAUMERE – Yuliana Hale, (25) mahasiswi asal Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka mengakui merasa bangga dan berterima kasih karena keinginannya menjadi seorang sarjana mendapat suport dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka dibawah kepemimpinan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo atau yang kerap disapa Robi Idong hingga akhirnya iapun kini tinggal menunggu waktu untuk diwisudakan.
Demikian disampaikan Yuliana saat dikonfirmasi wartawan pada Jumad, 27/09/2024.
Yuliana Hale atau yang kerap disapa temannya Yuli ini lahir dari pasangan Datang Kuju (Almarhum ayah, red) dan Ibundanya bernama Neli Gasir. Yuliana pun memiliki satu orang saudara yang pun kini tengah berkeluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yuli kala itu tengah berumur 21 tahun dan berada di semester 5 pada Program Studi (Prodi) Biologi di salah satu kampus yang berada di Kota Maumere yaitu IKIP Muhamadiyah Maumere yang sekarang beralih status menjadi Universitas (UNIMOF).
Yuli, membenarkan tengah menerima bantuan beasiswa pendidikan, diamana kata dia hal yang sangat diharapkannya karena hendak membahagiakan orang tuanya, meski dengan kondisi ekonomi keluarga yang bisa di hitung tak mampu melalui pendidikan di jenjang perkuliahan.
Dalam ‘Launching Bantuan Beasiswa’ yang digelar di kampus IKIP Muhammadiyah Maumere saat itu, Yuli merupakan satu diantara 277 mahasiswa yang ada di kampus IKIP Muhammadiyah Maumere yang tengah mendapatkan beasiswa pendidikan.
“Saya terlahir di keluarga sederhana di Desa Pruda, Kecamatan Waiblama. Bapa saya meninggal saat saya masih sangat kecil. Saya punya mama yang membesarkan saya hingga sekarang saya kuliah. Saya ingin jadi sarjana untuk membahagiakan mama,” kata Yuliana mengakui.
Yuli, sempat menyentil seorang ayah (Datang Kuju) yang tengah tiada, disamping tekadnya masih bulat hendak membahagiakan orang tuanya yang hendak melihat dirinya sukses hingga dapat menyelesaikan perkuliahannya meski sang ayah sebagai tulang punggung keluarga telah tiada.
Ia berkisah, bantuan beasiswa pendidikan itu bahkan melahirkan energi baru bagi Yuli saat mengetahui dirinya bagian dari penerima manfaat.
“Saya pergi tinggal dengan orang lain untuk bisa terus sekolah. Dari SMA sampai sekarang saya kuliah juga saya tinggal dengan orang. Pergi pulang kampus saya jalan kaki saja,” tutur Yuli.
Ia mengakui, bantuan pendidikan tengah membantunya tidak hanya berimbas pada pemenuhan biaya pendidikannya, melainkan dapat membantu ekonomi keluarga.
“Beasiswa itu tidak saja bantu saya bisa terus kuliah. Tapi juga bantu Mama saya di kampung, dimana bisa pake dulu uangnya untuk beli beras,” jelas Yuliana mengisah pengelolaan bantuan tersebut.
Dengan bantuan itu ia berjanji akan melalui proses pendidikan dengan lebih sungguh-sungguh.
“Saya akan belajar lebih rajin lagi,” janji Yuliana.
Untuk diketahui, Yuliana hingga kini tengah berada di semester akhir dan tengah melalui tahapan proses keserjanaannya. Ia saat ini tinggal menunggu waktu wisuda.
“Sekarang sudah habis kuliah tinggal tunggu wisuda saja,” tutup Yuli.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : FAIDIN |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : |