“Kedatangan RI 7 ke makam ini dampaknya maha hebat. Ini bisa dijadikan inspirasi bagi generasi muda agar tidak semata-mata berkunjung. Sebab, Pangeran Diponegoro semasa hidup beliau selalu menjaga marwahnya, marwah kerajaan. Marwah negara tercinta. Persis dengan Pak Nyalla yang selalu menjaga marwah DPD dan bangsa ini,” katanya.
Raden Hamzah menjelaskan, Pangeran Diponegoro menghembuskan nafas di usia 70 tahun.
“Separuh usia beliau dihabiskan dalam pengasingan. Dari Jawa, Jakarta di musem Fatahillah, Manado, dan Makassar selama 21 tahun. Di sini makam beliau, istri, dan 5 anaknya, satu putri empat putra, ” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Raden Hamzah pun mendoakan LaNyalla untuk bisa kembali lagi ke Makam dengan amanah-amanah yang berbeda.
“Bapak sekarang datang ke sini saat menjabat dan menjaga marwah DPD RI. Semoga saja bapak LaNyalla kembali datang ke sini dengan amanah-amanah yang baru dan lebih tinggi dari DPD RI,”bebernya.
Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dia lahir 11 November 1785 di Yogyakarta, dengan nama asli Raden Mas Ontowiryo. Putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III ini menjadi salah satu pahlawan yang cukup dikenal sebagai pemimpin Perang Diponegoro yang terjadi selama 5 tahun dari 1825 sampai 1830 di pulau Jawa.
Pangeran Diponegoro memimpin perang untuk mendapatkan keadilan dari sikap penjajah Belanda yang melakukan penindasan kala itu. Belanda menyewakan tanah kepada petani pribumi secara semena-mena, sedangkan kepada pengusaha swasta sewa diberikan tanpa batasan agar bisa dijadikan lahan perkebunan.
Ia ditangkap 28 Maret 1830 setelah Belanda berpura-pura akan melakukan perundingan. Setelah itu, Pangeran Diponegoro menjalani masa pengasingan.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2